Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional, civitas akademika, mahasiswa, dan sejumlah tokoh penting dalam dunia pendidikan dan penelitian turut hadir dalam acara ini.
Dr. Bambang Kesowo, SH., LLM menjelaskan bahwa masyarakat Sumatera Selatan adalah komunitas yang memiliki intelektual sejak zaman kerajaan Sriwijaya.
“Maka universitas Sriwijaya harus lebih memberikan perhatian untuk mendorong kreativitas intelektual manusianya dan memberikan perlindungan”, katanya.
“Maka dalam rangka penanaman lebih dalam agar pemahaman tentang memberi penghargaan jerih payah kerja intelektual mendapatkan bangun secara struktur kuat, universitas Sriwijaya dapat memberikan pengajaran tentang perlindungan kekayaan intelektual tidak hanya pada fakultas hukum saja tapi juga kepada fakultas lain seperti fakultas ilmu Budaya, fakultas teknik, fakultas pertanian, fakultas Biologi”, tambahnya.
Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE., M.Si menerangkan bahwa Perguruan tinggi sejatinya memiliki tiga dharma yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
“Hal ini penting dilakukan karena balakang ini penelitian dan inovasi yang dapat memperkaya aspek pengajaran dan dapat diaplikasikan dalam pengabdian kepada masyarakat”, ungkapnya.(Lilis).
