Desember 21, 2024

Lensa-Informasi.Com – Palembang,- Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki sekitar 1,3 juta hektare lahan gambut yang mana jika dikelola dengan baik dan di jaga kelestariannya, maka bisa menjadi mata pencaharian warga.

Hal tersebut di ungkapkan Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) saat menghadiri kegiatan Pameran Hasil Produk Unggulan Restorasi Gambut  Tahun 2023 di Palembang Indah Mall (PIM), Sabtu (23/09/2023) siang.

HD pun mengklaim selama ia menjabat sebagai Gubernur Sumsel, belum pernah memberikan izin sejengkal pun lahan gambut untuk dialih fungsikan.

“Lahan gambut ini tidak hanya dapat menjadi musibah namun bisa menjadi mata pencaharian warga jika dikelola dengan bijak,” ungkapnya.

Untuk itu pula melalui kegiatan pameran ini, Ia mengajak bupati/wako di 7 kab/kota di Sumsel yang memiliki lahan gambut cukup luas untuk sama-sama berkomitmen agar lahan tersebut dikelola secara produktif namun dengan tidak merusak.

“Makanya ayo kita sama-sama cari solusi dan inovasi agar ini tidak dijadikan kebun sawit. Tapi dikelola dengan produktif sehingga dapat menghasilkan produk unggulan,” ujarnya.

HD pun menegaskan bahwa ia dari dulu memang sudah komitmen tidak satu jengkalpun lahan gambut boleh dialihfungsikan.

“Sejak awal menjadi Gubernur, saya juga cukup selektif dalam memilih investasi yang masuk di lahan gambut, dan terus berkomitmen menjaga alam sebaik mungkin terutama gambut karena banyak sekali manfaatnya,” ujarnya.

“Tapi apa mau dikata dengan yang sudah terjadi. Kedepan dengan adanya nomenklatur restorasi ini paling tidak, lahan gambut yang ada dipertahankan dan tidak di rusak,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Iapun meminta agar Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dapat memberikan modul atau bahan mengenai alternatif apa saja inovasi yang dapat dilakukan di lahan-lahan gambut yang ada di Sumsel agar lahan ini lebih produktif.

“Perlu ada regulasi agar gambut yang  ada dipertahankan dan tidak meluas lagi tapi dapat memberikan kemaslahatan masyarakat sekitar apakah, kegiatan perikanan lainnya,” jelasnya.

Sementara itu Kepala BRGM RI, Ir. Hartono, M.Sc, melalui Deputi Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan BRGM DR. Tris Raditian mengatakan pihaknya sangat berterimakasih dan menyambut baik kegiatan Pameran Hasil Produk Unggulan Restorasi Gambut yang digelar di Sumsel.

Hal ini menurutnya membuktikan bahwa upaya yang telah dilakukan bersama pada 8 tahun silam berjalan baik. Sehingga potensi gambut dapat dimanfaatkan tanpa merusak ekosiatem di lahan gambut.

Sesuai dengan tema tahun ini Gambut Pulih Kesejahteraan Bangkit, Deputi BRGM mengapresiasi upaya Tim Restorasi Gambut Daerah dan semua pihak yang telah berupaya keras bersama mendukung percepatan restorasi gambut.

Diakuinya sepanjang restorasi dilakukan tentu  banyak sekali pembelajaran dan temuan di lapangan. Untuk itu pihaknya berharap kolaborasi semua pihak tetap dilakukan dan diperkuat bersama BRGM.

“Kedepan harapan kita adalah semua pihak dapat tetap berkolaborasi dengan BRGM. Dan semoga kegiatan pameran ini sukses dan targetnya tidak hanya memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan restorasi gambut saja. Namun semoga ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk dapat memgembangkan produksi gambut untuk meningkatkan kesejahteraan dna menjaga gambut,” jelasnya.

Pameran ini sendiri diikuti oleh 7 provinsi prioritas yakni, Sumsel, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantang Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Kegiatan ini juga diikuti oleh Dekranasda Provinsi Sumsel dan TP PKK Provinsi Sumsel.

Pameran tersebut digelar mulai tanggal 23-24 September 2023. Serta memamerkan Hasil Produk Unggulan Restorasi Gambut seperti kerajinan purun, minyak angin, madu, penganan kecil, kain dari pewarna tumbuhan di lahan gambut, kopi dan masih banyak lagi.

Untuk diketahui gambut memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya adalah kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah banyak. Gambut mampu menampung hingga 30 persen jumlah karbon dunia agar tidak terlepas ke atmosfer.

“Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lahan gambut memiliki fungsi untuk mencegah perubahan iklim, bencana alam, hingga menjadi penunjang perekonomian masyarakat sekitar,” tutupnya (ahmad/Lilis).