Lensa-informasi.com | SERANG – Senin (6/1/2025) Perkumpulan Eks Narapidana Peduli Pembangunan Indonesia melaksanakan aksi lanjutan ke kantor BBWS C3, Aksi yang ke 11 kali ini telah dilaksanakan dari (14/11/2024) dan akan terus berlanjut menduduki kantor BBWS C3 (benggala, Jl. Ustad Uzair Yahya No.1, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten) sampai dengan tuntutan dipenuhi (kepala BBWS C3 menandatangani surat pernyataan selesai pembangunan irigasi 233,5 miliar air akan mengaliri irigasi cibaliung dari hulu kehilir saat musim kemarau)
BBWS C3 senin (6/1/2025) menerima audiensi massa aksi Eks Napi, turut hadir 13 kepala desa se kecamatan cikeusik. Dalam audiensi BBWS C3 menyampaikan bahwa anggaran 233,5 miliar tersebut didapat dari korea dan perencanaanya juga dari korea. Dalam audiensi Darwin Sekretaris Umum Eks NAPI mempertanyakan anggaran perencanaan TA 2023 berdasarkan data sirup LKPP terdapat anggaran sebesar Rp377.933.583.877,- kami meyakini anggaran tersebut pastinya ada anggaran perencanaanya, dari proyek Rp377 miiar tersebut. Dimana produk perencanaanya ? berdasarkan keterangan pihak BBWS C3 Perencanaan proyek 233,5 miliar perencanaan dari korea.
Darwin juga mempertanyakan produk/anggaran perencanaan yang dilaksanakan BBWS C3 pada TA 2024, ditayangkan dalam Sirup LKPP TA 2024 terdapat anggaran sebesar Rp66 miliar dimana produk perencanaan tersebut. Apakah 2 tahun anggaran perencanaan tersebut dapat dikategorikan anggaran FIKTIF.
Dalam audiensi senin (6/1/2025) 13 kepala desa kecamatan cikeusik yang diwakili oleh Lurah Sumarna sebagai IKADES dan Lurah Ihad menyampaikan bahwa kami tidak menolak pembangunan proyek 233,5 miliar, kedatangan kami memenuhi undangan BBWS C3. Lurah Sumarna mempertanyakan tindak lanjut progress nantinya saat proyek selesai dilaksanakan karena sudah jelas dimusim kemarau tidak ada airnya karena sedimennya sudah setinggi gunung.
Lurah Sumarna, juga mempertanyakan pertanggungjawaban perencanaan proyek 233,5 miliar namun pihak BBWS C3 tidak dapat menjawab pertanyaan Lurah Sumarna perwakilan 13 Kepala Desa Kecamatan Cikeusi. Pihak BBWS C3 tidak berani menjawab karena kewenangan menjawab ada di kepala BBWS C3 I Ketut Jayada yang tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya semenjak Aksi Unjuk Rasa 11 Kali dilaksanakan ungkap Ujang Mujahid Ketua Harian Perkumpulan Eks NAPI
Tubagus Delly Suhendar Ketua Umum Perkumpulan Eks NAPI menyampaikan via Chat WA kepada awak media bahwa BAU BUSUK KONGKALINGKONG ANGGARAN PEMBANGUNAN, PEMELIHARAAN IRIGASI CIBALIUNG KANAN DAN KIRI sudah mengeluarkan aroma yang menyengat. Kami mempertanyakan kenapa APH hanya diam saja ? bukan hanya bau busuk tindak pidana korupsi saja dalam transaksi eloktronikpun pihak BBWS C3 melakukan penyesatan informasi, LAKIP 2023 seharusnya BBWS C3 menyebutkan anggaran sebesar Rp377.933.583.877,-. Karena Anggaran 377 miliar tersebut telah ditayangkan di SIRUP LKPP jelas Tubagus Delly Suhendar.
Kami telah melaporkan kecurigaan pengelolaan anggaran irigasi cibaliung sejak TA 2017 s.d TA 2024 kepihak Ombusmand dan akan terus kami kawal sampai adanya hasil pemeriksaan yang nantinya dilakukan Ombusmand. Hasil pemeriksaan tersebut akan kami jadikan dasar laporan aduan kepihak APH untuk ditindaklajut menjadi produk hukum agar para oknum pejabat mendapatkan efek jera. Dugaan korupsi Irigasi Cibaliung sudah menahun karena selama irigasi cibaliiung dibangun tahun 1985, seharusnya irigasi tersebut memberikan manfaat air kepada petani, fakta yang terjadi bangunan irigasi tersebut hanya dilalui angin pada musim kemarau tutup Tubagus Delly Suhendar Ketua Umum Eks NAPI.” ( Red)
EDITOR : WELI WILYANTO